Pertanyaan dampaak keberagaman agama, suku, budaya, ras, adat istiadat. Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!. 3

Ilmu dan Pengetahuan Berikut materi kunci jawaban, Ilmu dan Pengetahuan kelas V SD tema 3 makanan sehat yang membahas keberagaman adat istiadat di Indonesia. Minggu, 25 Juli 2021 0706 YouTubeKeberagaman Adat Istiadat di Indonesia Beserta Contohnya - Berikut materi kunci jawaban, Ilmu dan Pengetahuan kelas V SD tema 3 makanan sehat yang membahas keberagaman adat istiadat di adalah negara yang kaya akan adat istiadat serta KBBI, etnik atau etnis bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa dan sebagainya. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa merupakan sekelompok manusia yang mempunyai kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran budaya tersebut sehingga menjadi dan identitas akan menyatu dalam sebuah kesatuan bahasa. Jadi, suku bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial sebab mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan asal-usul, tempat asal dan ciri khas suku bangsa adalah memiliki kesamaan kebudayaan, bahasa, adat istiadat, dan nenek itu perbedaan mendasar antara suku bangsa yang satu dengan yang lain adalah bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat data BPS pada 2010, di Indonesia memiliki suku antara Suku-suku bangsa di Indonesia membentuk keanekaragaman di Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang budaya dilihat melalui bentuk-bentuk pakaian adat, rumah adat, tarian daerah, lagu daerah, upacara adat, dan lainnya. Rumah adat merupakan satu diantara Wujud keanekaragaman budaya bangsa Indonesia tersebar di berbagai provinsi. Yang paling konkrit adalah rumah adat di setiap provinsi di Indonesia. Contoh rumah adat di daerah di Indonesia Nanggroe Aceh Darussalam memiliki Krong Bade, Sumatera Barat memiliki Rumah Gadang dan Yogyakarta dengan Rumah Joglo. Pakaian adat Pakaian adat tradisional Indonesia cukup beragam. Contoh, pakaian adat Biliu dan Makuta dari Sulawesi Tengah, Ngambe dari Gorontalo, Kebaya dan Beskap dari Jawa Tengah, dan lain-lain. Tarian daerah Tari merupakan satu diantara aspek seni untuk mengungkapkan perasaan melalui gerak, biasanya mengandung makna dan simbol tertentu di dalamnya. Contoh tari daerah di Indonesia, Tari Sekapur Sirih dari Jambi, Tari Saman dari Aceh, Tari Legong dari Bali, dan Ini Membantu Orang Tua Dalam Membimbing Anaknya Belajar di RumahSUMBER ARTIKEL ARTIKEL MATA PELAJARAN LAINNYA DI SINI Keberagamansuku dan adat istiadat merupakan khazanah dalam masyarakat indonesia. Adat istiadat harus dilestarikan jelaskan arti dari pernyataan tersebut. Padahal pasal 37 uud'45 ada badan yang berhak mengubah uud 45 Contoh adat istiadat yang ada di bali adat istiadat indonesia. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. A. Historisitas Islam NusantaraDefinisi Islam Nusantara Sejumlah para pemikir Islam mempresentasikan pemikirannya terhadap Islam Nusantara, yakni bahwa Islam Nusantara adalah corak Islam dengan corak Indonesianya sendiri. Makna corak Indonesia sendiri menyatakan bahwa Islam Nusantara hanya terdapat di Indonesia dan Islam Nusantara adalah campuran dari Islam teologi dengan norma norma tradisional, masyarakat pribumi, adat istiadat dan juga budaya di munculnya Islam, masyarakat nusantara wilayah Indonesia masa kini menganut berbagai agama. Berikut adalah beberapa agama yang ada di Nusantara sebelum penyebaran Islam 1 Agama Hindu-Budha berkembang di Nusantara sebelum kedatangan Islam. Agama Hindu-Buddha mendapat pengaruh kuat dari India dan dianut oleh kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Sriwijaya, Majapahit dan Singhasari. Agama Hindu-Buddha memiliki banyak candi dan tempat suci yang masih dapat ditemukan di seluruh Indonesia. 2 Animisme dan dinamisme banyak dipraktikkan masyarakat Nusantara sebelum tersebarnya agama-agama dunia. Animisme dan kepercayaan pada roh adalah bagian dari kehidupan manusia bahkan sebelum kedatangan Islam. 3 Sistem kepercayaan leluhur merupakan bagian dari kehidupan suku-suku seperti Toraja, Batak dan Dayak di dan upacara sering dikaitkan dengan siklus alam dan kehidupan. Sebelum agama dunia tiba, masyarakat Nusantara memiliki kepercayaan yang kuat terhadap alam dan lingkungan mereka. Keragaman budaya dan kepercayaan di Nusantara juga ditunjukkan oleh agama-agama sebelum Islam. Perlu diingat bahwa ini adalah gambaran umum dari agama-agama yang ada di Nusantara sebelum kedatangan Islam, dan adat istiadat dan kepercayaan masyarakat dapat berbeda-beda di berbagai wilayah agama Islam ke Nusantara Sejak abad pertama Masehi, ada beberapa jalur perdagangan dan pelayaran antara pulau dan daerah. Di wilayah timur yang meliputi pantai selatan Cina dan pulau-pulau di India timur, sudah ada hubungan perdagangan dengan orang Arab. Pedagang Arab memasuki nusantara melalui laut, rute dari Aden sebuah kota di Yaman ke pantai ke Muscat ibu kota oman, Siraf kota di Iran, Guadar kota pelabuhan di Pakhistan, Daibul dan Pantai Malabar, yang melingkupi Quilon, Gujarat, dan Kalikut, dan selanjutnya menyisir sebuah Karamande pantai. Seperti saptaagram. ke Chittagong sebuah pelabuhan yang besar di Bangladesh, Akyab sekarang Wilayah Myanmar, Selat Malaka, Peureulak Aceh Timur, Lamno Pantai Aceh Barat, Barus, Padang, Banten, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Ampel , Makassar, Ternate Tidore, dan perunggu merupakan bahan dagangan yang terkenal dari Vietnam. Nekara ini menyebar di pelosok Nusantara. Perdagangan ini nekara, berasal dari berita Cina pada abad pertama masehi yang menyebut Jawa, Kalimantan, Sumatera. Yang paling penting ialah, Maluku termasuk daerah yang menarik bagi para pedagang karena Maluku menghasilkan beberapa rempah yaitu cengkeh dan pala. Setelah rempah-rempah ini dijual, dibawa ke pulau Sumatera dan Jawa, kemudian dipasarkan ke orang asing pedagang dan dibawa kembali ke negara baku yang dikenal selanjutnya adalah kapur barus. Hal ini berasal dari India kuno, yaitu dari awal abad hingga abad ke-7 M. Pedagang asing sering mengunjungi beberapa pelabuhan, seperti pelabuhan di Aceh Lamur, Barus, dan Palembang. Sementara di Pulau Jawa mencakup Gresik dan Sunda Kelapa. Pada tahun 674 M, Kolonial Arab hadir di wilayah barat Pulau Sumatera. Kabar dari Cina melaporkan bahwa seorang Arab telah menjabat sebagai pemimpin koloni Arab di pesisir barat Sumatera. Kemungkinan besar daerah tersebut adalah Barus, tempat di mana kapur Barus penjelasan di atas dapat diasumsikan bahwasanya kedatangan islam ke nusantara sejak awal abad hijriah. Meskipun sifatnya masih diterima oleh negara asing, penduduk lokal muslim tidak mengenalinya. Jelas, sejarah bagaimana islam datang ke Indonesia akan tetapi masalah di atas adalah kepastian asal usulnya kedatangan, pengangkut, tempat kunjungan, waktu, dan bukti sejarah. Pendapat dan bukti yang berbeda ini telah melahirkan berbagai teori tentang kedatangan Islam di Indonesia. Berdasarkan lokasi tersebut, terdapat lima teori tentang masalah masuknya Islam ke Nusantara, diantaranya yaitu teori Arab, teori India, teori Persia, teori Turki, dan teori penyebaran islam di nusantaraAdapun jalur tersebarnya islam di nusantara terdapat beberapa jalur menyebarnya pengaruh Islam yang pada akhirnya memungkinkan Islam menyebar dan tumbuh dengan pesat di nusantara. Awal masuknya ke Nusantara yaitu dengan melalui interaksi dagang para saudagar Arab, Cina dan India. Dari interaksi dagang inilah kemudian para muslim melakukan proses islamisasi melalui banyak macam jalur, yang terdiri dari jalur perdagangan, pendidikan, ajaran tasawuf, kesenian, perkawinan, dan jalir Karakteristik Islam NusantaraKarakteristik Islam Nusantara dikelompokkan menjadi empat bagian utama, yang mencakup hal-hal seperti berikutAt-tasamuhMenghormati hak-hak orang lain dikenal sebagai tasamuh. Toleransi adalah dasar bagi individu dan komunitas untuk mencapai keselarasan bermasyarakat. Kita tidak boleh merendahkan suku, agama, atau kebudayaan orang lain bahkan membenci, atau menghinanya. Toleransi agama bermakna menunjukkan pengendalian diri dan kesabaran untuk tidak mengganggu agama, keyakinan, atau praktik ibadah orang lain. Nilai-nilai budaya Indonesia sangat diterima oleh Islam Nusantara. Pengajaran agama Islam akan menyatu dengan kebiasaan masyarakat yang sejalan dengan adat budaya Indonesia, dan tidak akan melanggar ketentuan agama. Ada kemungkinan bahwa Islam di kawasan Nusantara membangun ruang yang selalu berubah yang berfungsi sebagai wadah yang inventif untuk ajaran Islam di berarti sikap seimbang dan tidak memihak orang lain. Keseimbangan berarti memberi dalam proporsi yang tepat tanpa melebih-lebihkan sedikitpun. Keseimbangan juga bisa disebut Fitrah, yang bermula saat Tuhan menciptakan manusia. Fitrah adalah Islam, agama hanif agama heteroseksual yang artinya pedoman hidup bagi manusia. Islam Nusantara mengajarkan harmoni dan kesesuaian fitrah manusia dengan memadukan nilai-nilai agama Islam dan kebudayaan Nusantara, dengan tujuan mencapai kemajuan yang lebih baik di masa adalah sikap tengah yang tidak terlalu bebas dan tidak terlalu keras. Sebagaimana sabda Nabi SAW, "Baguslah orang yang berada di tengah." Sikap inilah yang dikenal dengan Islam Nusantara dan sikap Islam inilah yang berlaku di semua lapisan masyarakat sesuai dengan banyaknya budaya yang lazim di Indonesia, suku-suku, dan kebiasaan kebenaran yang tegas dan adil adalah tujuan di sini. Kebencian terhadap suatu bangsa dan menjadikan manusia tidak adil dilarang dalam Islam. Selain itu, Islam Nusantara mengadopsi sikap ini berdasarkan perintah Rasulullah SAW. Ini juga merupakan ciri Islam Nusantara atau Ahlus Sunnah wal Jamaah yang diajarkan oleh Rasulullah Khazanah Islam NusantaraKhazanah Islam Nusantara adalah warisan Islam yang ada di wilayah Nusantara. Khazanah Islam Nusantara mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti adat istiadat, seni, budaya, bahasa, sastra, filsafat, tasawuf, hukum, dan sejarah. Khazanah Islam Nusantara merupakan hasil akulturasi antara Islam dan budaya lokal yang terbentuk selama berabad-abad. Khazanah Islam Nusantara menunjukkan bahwa Islam dapat berkembang secara damai dan harmonis dengan budaya lokal di wilayah NusantaraEfek tersebarnya agama islam di wilayah Nusantara meninggalkan banyak peninggalan bersejarah dalam bentuk tradisi budaya. Selain menggunakan media perdagangan, pendidikan, perkawinan, dan dakwah tasawuf, dalam menyebarkan agama islam, agama islam juga disebarkan melalui seni dan budaya sebagai alat untuk berdakwah, hal tersebut membuktikan bahwa agama islam memiliki karakter damai, dan unik. Hal ini menunjukkan bahwa para penyebar agama islam tidak serta-merta menghilangkan dan menghapus orang-orang yang sebelumnya memiliki tradisi atau budaya yang bertentangan dengan agama Islam, melainkan para penyebar agama iskam tersebut memerintahkan dan menyeleksi budaya atau tradisi yang tidak sesuai atau menyimpang dari agama Islam, akan sesuai dengan agama Islam dengan dijiwai oleh ajaran Islam melalui akulturasi dan asimilasi budaya. Seperti beberapa adat atau tradisi yang merupakan sisa-sisa Islam Nusantara dan masih cukup dikenal hingga saat ini masih berlaku. D. KepesantrenanDefinisi Pondok PesantrenPesantren secara bahasa asal katanya adalah "santri" dengan awal kata "pe" dan diakhiri "an" yang mempunyai makna "tempat tinggalnya para santri". Tetapi, ensiklopedi Islam mengatakan bahwasanya pesantren asalnya dari bahasa India "shastri" yang mempunyai arti buku kecil, buku agama, atau buku pengetahuan, serta berasal dari bahasa Tamil, yang mempunyai makna guru mengaji. Pesantren adalah bentuk pendidikan agama Islam yang berkembang dan diakui oleh orang orang telah berdiri sejak zaman Hindu-Buddha dan memiliki misi dan nuansa Islam, serta sifat asli Indonesia, sementara para petani hanya perlu melanjutkan dan mengembangkan Islam. Pesantren merupakan institusi pendidikan khas yang menerapkan sistem tradisional di mana para santri tinggal bersama dan belajar di bawah pengawasan seorang guru yang biasa disebut kiai, lengkap dengan fasilitas asrama untuk para santri. Di kompleks tersebut terdapat masjid untuk beribadah, ruang belajar, dan aktivitas keagamaan lainnya. Bangunan ini umumnya diapit tembok sebagai pengendali akses masuk dan keluar siswa sesuai dengan aturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang memiliki makna yang sama. Pesantren merujuk pada lokasi belajar para santri, dan Pondok merujuk pada tempat tinggal atau rumah sederhana yang bahan dasarnya dari lain mengatakan bahwa Pesantren berasal dari istilah santri yang merujuk pada tempat tinggal para santri. Santri sendiri berasal dari kata Cantrik yang berasal dari bahasa Sansekerta atau mungkin bahasa Jawa yang berarti individu yang selalu mengikuti guru. Kemudian, konsep ini dikembangkan oleh Perguruan Taman Siswa dalam bentuk asrama yang dikenal sebagai Pawiyatan. Dalam bahasa tamil santri juga memilikinarti guru sedangkan Berg menegaskan bahwasanya ungkapan itu asalnya adalah dari ungkapan "shastri", dalam bahasa hindi artinya adalah orang yang mengetahui kitab suci agama Hindu atau sarjana tulisan agama Hindu. Kadang-kadang juga diasumsikan sebagai paduan dari kata saint orang baik dengan suku kata tra ingin membantu, kemudian kata pesantren bisa mempunyai arti kawasan pendidikan manusia yang umumPondok pesantren awalnya didirikan oleh seorang kiyai yang menetap bermukim di suatu tempat. Setelah itu, santri yang ingin belajar darinya dan dari luar datang. Selain itu, tinggal di lokasi tersebut. Namun, para santri dan masyarakat sekitar bertanggung jawab atas biaya pendidikan dan kehidupan. Hal ini memungkinkan kehidupan pesantren untuk berjalan dengan tenang tanpa terpengaruh oleh perubahan ekonomi yang terjadi di luar. Pondok pesantren di Indonesia sudah ada sejak zaman Walisongo. Jadi, pondok pesantren adalah tempat di mana interaksi antara guru dan murid, kiyai dan santri berlangsung dengan intensitas yang relatif tinggi untuk pertukaran ilmu keislaman dan masa lalu, kyai tidak memiliki rencana khusus untuk membangun pondok pesantren, tetapi fokus utama mereka adalah mengajarkan ilmu agama agar bisa dipahami dan dimengerti oleh para santri. Kyai pada waktu itu belum memberikan perhatian yang besar terhadap fasilitas tempat tinggal santri, yang umumnya sangat sederhana dan kecil. Santri tinggal di bangunan atau rumah kecil yang mereka dirikan sendiri di sekitar tempat tinggal kyai. Seiring bertambahnya jumlah santri, semakin banyak juga gubug yang dibangun. Para santri kemudian memperkenalkan pondok pesantren tersebut kepada masyarakat luas, sehingga menjadi terkenal di mana-mana, seperti halnya dengan pondok-pondok yang muncul pada zaman saat itu, Sunan Ampel mendirikan sebuah padepokan di Ampel Surabaya yang menjadi pusat pendidikan di Jawa. Santri-santri dari berbagai pulau di Jawa datang untuk belajar ilmu agama. Bahkan, di antara santri-santri tersebut ada yang berasal dari Gowa dan Tallo, Sulawesi. Pesantren Ampel yang didirikan oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim dianggap sebagai awal mula berdirinya pesantren-pesantren di Indonesia karena setelah menyelesaikan studinya, para santri merasa berkewajiban untuk mengamalkan ilmunya di daerah asal mereka. Maka, didirikanlah pondok-pondok pesantren yang mengikuti pendekatan yang mereka pelajari di Pesantren Ampel. Sejarahnya, seperti Pesantren Giri di Gresik dan institusi serupa di Samudra Pasai, mereka menjadi pusat penyebaran agama Islam dan peradaban ke berbagai wilayah Nusantara. Pesantren Ampel Denta menjadi tempat para wali yang kemudian dikenal sebagai wali songo atau sembilan wali yang membentuk diri mereka. Dari pesantren Giri, santri asal Minang, Datuk ri Bandang, membawa peradaban Islam ke Makassar dan wilayah Timur Indonesia lainnya. Hal ini juga melahirkan tokoh ulama besar dan pemimpin pergerakan bangsa, Syekh Yusuf. Perkembangan ini meluas dari Makassar, Banten, Srilanka, hingga Afrika dari sejarahnya, pesantren memiliki usia yang sama dengan Islam di Indonesia. Syaikh Maulana Malik Ibrahim dapat dianggap sebagai tokoh yang membangun dasar-dasar pendidikan pesantren di Indonesia. Pada awalnya, pesantren didirikan sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam dan memiliki peran yang signifikan dalam perubahan sosial masyarakat Pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat penting, baik dalam kemajuan Islam maupun dalam kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan catatan sejarah, kegiatan pendidikan agama di Nusantara telah dimulai sejak tahun 1596. Kegiatan pendidikan agama ini dikenal dengan nama Pondok Pesantren. Bahkan menurut Howard M. Federspiel, seorang ahli studi keislaman di Indonesia, pusat-pusat studi di Aceh yang disebut Dayah di Aceh, Palembang Sumatera, Jawa Timur, dan Gowa Sulawesi pada abad ke-12 telah menghasilkan tulisan-tulisan penting dan menarik minat santri untuk dasar pondok pesantrenTerdapat beberapa komponen dasar yang saling melengkapi, sehingga terciptanya sebuah pesantren. Diantaranya adalah kyai, santri, masjid, pondok, dan pengajaran kitab-kitab klasik atau bisa disebut dengan kitab kuning. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya KATAPENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Kebudayaan Papua" ini dengan tepat waktu. Selama proses penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan bimbingan
Jakarta - Indonesia adalah bangsa yang sangat heterogen. Agar paham berikut keberagaman masyarakat Indonesia, faktor, jenis dan dikutip detikTravel dari situs resmi Kemdikbud, Rabu 22/9/2021, masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam perbedaan sebagai akibat dari kondisi kewilayahan, suku bangsa, budaya, agama dan adat dalam masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda, tetapi tetap satu. Makna Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun antar Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia1. Letak strategis wilayah Indonesia2. Kondisi negara kepulauan3. Perbedaan kondisi alam4. Keadaan transportasi dan komunikasi5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahanKeberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif, keberagaman memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan. Sedangkan dampak negatifnya mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan perpecahan bangsa dan dan Budaya Suku BangsaMerujuk pada sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik BPS pada 2010, Indonesia memiliki sekitar suku bangsa. Suku Jawa yang berasal dari Pulau Jawa bagian tengah hingga timur sebagai kelompok suku terbesar dengan populasi sebanyak 85,2 juta jiwa atau sekitar 40,2 persen dari populasi penduduk bangsa terbesar kedua adalah Suku Sunda yang berasal dari Pulau Jawa bagian barat dengan jumlah mencapai 36,7 juta juwa atau 15,5 persen. Suku Batak menyusul sebagai terbesar ketiga dengan jumlah mencapai 8,5 juta jiwa atau 3,6 persen yang berasal dari Pulau Sumatra bagian tengah keempat adalah suku asal Sulawesi selain Suku Makassar, Bugis, Minahasa dan Gorontalo. Jumlah terbesar keempat ini sendiri merupakan gabungan dari 208 jenis suku bangsa Sulawesi. Kemudian, suku terbesar kelima adalah Suku bangsa Indonesia tidak hanya terlihat dari beragamnya jenis suku bangsa, tapi terlihat juga dari beragamnya agama yang dianut penduduk. Simak Video "Sandiaga Uno Akan Kenalkan Sate hingga Rendang ke Personel Coldplay" [GambasVideo 20detik] rdy/fem
Diantara yang dianggap adat istiadat yang paling populer dan tetap hidup dalam masyarakat Islam terkhusus di Indonesia, adalah ziarah kubur dan ngaji kubur. Masalah ini perlu dikaji ulang jangan sampai terjerumus ke dalam kemusyrikan dan kesesatan. Ziarah kubur ini merupakan suatu tradisi yang sangat melekat di masyarakat.
Keberagaman adat kebudayaan yang ada di Indonesia bisa menjadi kekuatan dan kekayaan bangsa Indonesia jika kita memiliki sikap toleransi dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, yang artinya berbeda-beda tetap satu jua. Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika mengandung bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, adat-istiadat, ras dan agama yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan dan kesatuan. Keragaman budaya di Indonesia ada karena faktor geografis sebagai negara kepuluan. Keragaman terjadi juga karena letak Indonesia di jalur pelayaran perdagangan dunia, sehingga interaksi dengan budaya bangsa lain menjad erat. Indonesia terdiri dari kurang lebih 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia. Baca Juga Manfaat Keragaman Sosial Budaya Indonesia Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakaan kekayaan yang sangat berharga.. Dengan keberagaman untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras, dan agama bukan untuk perpecahan. Adanya keinginan bangsa Indonesia untuk tetap bersatu mempertahankan kebhinekaan merupakan tanggung jawab kita bersama dimana dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan warga masyarakat. Berbagai kegiatan sosial budaya berciri gotong royong memperlihatkan karakter masyarakat Indonesia yang saling menghormati antara berbagai perbedaan golongan, suku bangsa, hingga agama. Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika dalam keberagaman sosial di Indonesia adalah sebagai pemersatu, perekat berbagai budaya dari suku bangsa di Indonesia. Di dalam UUD 1945 menjelaskan bahwa Lambang Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Lagu Garuda Pancasila diciptakan oleh Sudharnoto sebagai lagu wajib perjuangan Indonesia. Burung Garuda melambangkan kekuatan. Warna emas pada burung Garuda melambangkan kemuliaan. Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Setiap simbol pada perisai melambangkan setiap ajaran Pancasila, yaitu 1. Bintang melambangkan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Rantai melambangkan prinsip Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Pohon Beringin melambangkan prinsip Persatuan Indonesia 4. Kepala Banteng melambangkan prinsip Demokrasi yang Dipimpin oleh Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan 5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial bagi Rakyat Seluruh dari Indonesia Warna Merah dan Putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Warna merah berarti keberanian dan warna putih berarti kemurnian. Garis hitam tebal di perisai melambangkan wilayah Indonesia dilalui oleh garis Khatulistiwa. Baca Juga Alat Pemersatu Bangsa, Makna dan Penjelasannya Berikut ini beberapa contoh keberagaman adat kebudayaan di Indonesia. Tentu, sangat banyak adat kebudayaan yang lain yang belum disebutkan. Kamu tentunya bisa menambahkan lainnya. Upacara Ngaben di Bali Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yang merupakan warisan leluhur dan telah dilakukan sejak ratusan tahun silam di Bali. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa dengan membayar jenazah, roh leluhur menjadi suci dan mereka bisa beristirahat dengan tenang. Upacara ngaben membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini karena ngaben melibatkan orang dalam jumlah besar dan panggung pembakaran. Oleh karena itu, masyarakat Bali yang kurang mampu biasanya harus menunggu selama beberapa saat agar dapat melakukan ngaben secara bersama-sama. Dengan demikian, biaya upacara terasa lebih ringan karena ditanggung oleh beberapa keluarga. Pesta Batu Bakar di Papua Pesta batu bakar merupakan salah satu perayaan yang dilakukan oleh suku Dani di Papua. Pesta ini biasa diselenggarakan untuk merayakan pernikahan, kelahiran, maupun merayakan kemenangan dari perang. Dalam pesta ini mereka akan memasak berbagai jenis makanan mulai dari umbi-umbian hingga babi untuk dikonsumsi secara bersama-sama. Bahan-bahan makanan tersebut akan dimasukkan ke dalam lubang yang berisi batu dan dedaunan. Nantinya makanan tersebut akan dibagikan ke seluruh penduduk desa. Dalam memulai proses pembakaran, suku Dani menyalakan api secara tradisional yaitu dengan menggosok batu hingga timbul percikan api. Rendang, Cara Memasak Khas Minangkabau Rendang merupakan makanan khas Minangkabau. Merendang, adalah proses memasak. Jadi, bahannya dapat berupa daging sapi, telor, daging ayam bahkan sayuran. Namun, yang paling terkenal adalah rendang dari daging sapi. Rendang biasanyadisajikan di berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Rendang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah, dimasak dengan menggunakan santan kelapa. Tahukah kamu, rendang pernah dinobatkan sebagai makan terlezat di dunia? Ya, warisan budaya kuliner rendang telah diakui warga dunia dengan kelezatannya dan keunikan cara memasaknya. Angklung, Alat Musik Bambu dari Jawa Barat Angklung adalah alat musik tradisional yang banyak tumbuh dan berkembang di Jawa Barat. Terbuat dari bambu. Angklung merupakan alat musik yang bernada ganda, cara memainkan alat musik ini cukup mudah yaitu dengan cara digoyangkan. Angklung terkenal karena untuk memainkannya secara bersama-sama dalam kelompok. Cara memainkan angkung, menuntut kekompakan dan kerjasama. Semua keragaman sosial budaya dan adat istiadat di wilayah Indonesia menjadi kebudayaan nasional yang berlandaskan Undang-Undang Dasar. Sebagai pelajar, generasi muda dan anggota masyarakat hendaknya mengembangkan keragaman sosial budaya menjadi kebudayaan nasional dengan landasan dan arah tujuannya yang dituangkan dalam penjelasan pasal 32 UUD 45 yang berbunyi “Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncakpuncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolakbahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia”. Jadi, kebudayaan nasional adalah suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional.
Perbedaansuku, bangsa, ras dan kepercayaan yang tersebar di seluruh tanah air juga menjadi kekayaan yang sangat berharga bagi kita selaku warga negara Indonesia. Adanya keberagaman budaya dalam negara kita dapat membawa dampak positif dapat juga memberikan dampak negatif bagi keberlangsungan kehidupan kita dalam bernegara. Keberagaman suku dan adat istiadat merupakan khazanah dalam masyarakat indonesia. Setiap daerah mempunyai suku dan adat istiadat tersendiri. Bahasa tiap daerah pun beragam. Akan tetapi, bangsa indonesia mempunyai satu bahasa pemersatu yaitu bahasa indonesia. Penyataan tersebut menunjukkan bahwa A. bangsa indonesia merupakan bangsa majemuk B. indonesia sebagai satu-satunya negara majemuk C. jumlah suku bangsa di indonesia terbesar di dunia D. masyarakat indonesia peduli terhadap bahasa daerah E. adat istiadat masyarakat indonesia masih dilestarikan
Keberagamansuku, budaya, adat istiadat, ras, agama atau kepercayaan, dan golongan merupakan berkah bagi bangsa Indonesia. Dalam masyarakat Indonesia yang plural dan sekaligus heterogen, tersimpan kekuatan yang sangat besar (sebagai modal sosial dan budaya) berupa beragam adat istiadat, agama dan kepercayaan, bahasa yang berjenis-jenis yang
JAKARTA – Akibat keberagaman masyarakat Indonesia bisa dimaknai secara negatif maupun positif. Diketahui, Indonesia termasuk negara yang memiliki keanekaragaman baik suku, ras, agama, budaya dan sumber daya alam. Masyarakat Indonesia tak bisa terlepas dari pengaruh kebudayaan bangsa luar yang datang pada masa penjajahan, maupun para pedagang dari Αrab, India, Tiongkok, serta lainnya. keberagaman ini biasa disebut sebagai masyarakat plural atau masyarakat majemuk dan masyarakat multikultural. Namun, perlu dipahami dengan adanya keanekaragaman tersebut bukan tidak mungkin akan ada akibat dari keberagaman yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia pada masa kini, dan mendatang. Seperti disebutkan di awal, keberagaman masyarakat Republic of indonesia yang ada mempengaruhi akibat yang ada. Lantas, apa saja akibat dari adanya keberagaman masyarakat Republic of indonesia? Untuk mengetahui akibatnya, pahami ulasan berikut ini. 1. Ada Banyak Suku di dalam Masyarakat di Indonesia Perlu dipahami, kemajemukan yang ada di dalam kehidupan masyarakat di Indonesia sudah berlangsung lama sejak awal, bahkan sebelum bernama Republic of indonesia. Negara ini telah mempunyai berbagai jenis suku di antara kehidupan masyarakat yang berlangsung sehari-harinya pada lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, salah satu akibat dari keberagaman masyarakat di Republic of indonesia yaitu munculnya berbagai suku yang punya ciri khas dan keunikan sebagai identitasnya masing-masing. 2. Berbagai Jenis Kebudayaan atau Budaya Masyarakat di Indonesia Dengan berbagai suku yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia ternyata juga akan melahirkan kebudayaan atau jenis-jenis budaya yang beraneka ragam bentuknya. Hingga memiliki keunikan, mulai dari tradisi, pelaksanaan upacaranya, serta simbol simbol yang digunakan oleh masyarakat tersebut. BACA JUGAPerindo Bersama MUI Membangun Negeri Dalam Keberagaman three. Adanya Adat Istiadat di dalam Masyarakat Republic of indonesia Adanya keberagaman masyarakat mengakibatkan muncul berbagai perbedaan dalam setiap adat istiadat yang dilakukan oleh setiap warga atau masyarakat. Pada setiap kelompok masyarakat akan memiliki adat istiadat yang diyakini dan dilakukan dalam menjalani kehidupan mereka sehari hari. 4. Berbagai Jenis Bahasa yang Dimiliki Setiap Masyarakat Tak hanya itu, adanya berbagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi pada setiap suku, etnis, agama, akan berbeda-beda. Akan ada perbedaan bahasa pada setiap suku etnis yang ada di dalam kehidupan masyarakat di Republic of indonesia. Apalagi dengan letak geografis yang serba kepulauan atau terdiri atas pulau-pulau. 5. Adanya Berbagai Ras, Golongan, Kelompok Etnis di Masyarakat Selain itu, banyak bermunculan berbagai ras, golongan, kelompok etnis yang berbeda beda pada setiap masyarakat. Ini tak bisa dipungkiri, setiap ras, golongan, kelompok etnis akan juga mempunyai suatu ciri khas dan keunikan sebagai perbedaan identitas mereka di masyarakat. 6. Berbagai Perbedaan Agama, Kepercayaan dan Keyakinan Kita semua tahu, akibat dari keberagaman masyarakat di Republic of indonesia membuat warga dapat menganut agama dengan pilihan yang tidak dipaksakan atau bebas dalam memilih agama. Begitu juga mengenai kepercayaan serta keyakinan masyarakatnya. vii. Menimbulkan Terjadinya Suatu Konflik di Masyarakat Selain muncul suku dan ras yang berbeda-beda, ada pula yang dapat menimbulkan terjadinya konflik dari akibat keberagaman masyarakat Republic of indonesia. Hal itu tidak lepas dari berbagai perbedaan suku, ras, agama, etnik dan budaya. Maka dengan begitu tingkat terjadinya suatu konflik tinggi pada masyarakat yang majemuk. Itulah yang bisa menjadi ancaman bagi keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sendiri. 8. Konsensus Bersama Mengenai Penggunaan Bahasa Nasional Karena berbagai bahasa yang berbeda beda serta susah untuk saling memahami. Maka terciptalah bahasa nasional sebagai perekat, persatuan dan kesatuan. Antara setiap suku, etnis, golongan, pemeluk agama yang punya perbedaan bahasa disatukan dengan Bahasa Nasional yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia. nine. Perubahan Sosial terjadi di dalam Masyarakat yang Beragam Keragaman yang ada tentunya juga akan membuat berbagai perubahan sosial di masyarakat terjadi dengan beragam pula. Perbedaan itu sesuai dengan bagaimana setiap masyarakat menyikapi dan menghadapi serta menanggapi suatu perubahan sosial tersebut. 10. Berbagai Kepentingan dan Pandangan Politik yang Berbeda Ada pula yang membuat berbagai perbedaan kepentingan dan perspektif. Perspektif tersebut berpengaruh terhadap pandangan politik, ekonomi, yang beraneka ragam paham yang ada dan dipercayai oleh sebagian masyarakat sesuai dengan ajarannya masing-masing. Demikianlah pembahasan dan ulasan mengenai materi tentang akibat keberagaman masyarakat Indonesia. Semoga bermanfaat! Dki jakarta – Keberagaman sosial budaya tentu memiliki dampak yang cukup banyak. Dampak tersebut bisa berupa dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang ditimbulkan dari adanya perbedaan sebenarnya tergantung dari setiap individu. Republic of indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti mesikpun berbeda-beda namun tetap satu jua. Semboyan ini sebagai pengingat bangsa Indonesia bahwa bangsa dan negara ini terdiri atas banyaknya suku, budaya, agama, etnis, dan adat yang berbeda-beda. Namun, memiliki tujuan yang sama, yaitu menjadi bangsa yang rukun. Adanya perbedaan ini juga menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Dimana Indonesia dianggap sebagai negara yang penuh warna karena dapat menyatukan keberagaman sosial budaya yang ada. Baca juga ten Dampak Keberagaman Masyarakat Republic of indonesia, Memiliki Banyak Suku dan Budaya! Meskipun demikian, keberagaman sosial dan budaya juga terkadang menimbulkan suatu konflik ringan hingga berat. Hal ini tentunya harus kita hindari. Sebagai warga negara Republic of indonesia yang baik, seharusnya kita memiliki rasa toleransi yang tinggi antar sesama manusia. Lantas, apa sajakan Akibat Yang Ditimbulkan Dari Keberagaman Sosial Budaya di Indonesia? Berikut penjelasannya. Baca juga four Bentuk Keberagaman Masyarakat Indonesia Akibat Yang Ditimbulkan Dari Keberagaman Sosial Budaya Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A Tingkatan II Modul Tema 3, berikut dampak positif dan dampak negatif dari adanya keberagaman sosial budaya Dampak Positif Menjadi identitas negara di mata dunia Memperkaya kebudayaan nasional Dapat dijadikan sebagai aset wisata Menjadi ikon pariwisata Dapat dijadikan sumber pengetahuan Menumbuhkan rasa nasionalisme, rasa menghargai, dan rasa memiliki Dampak Negatif Terjadi konflik dikarenakan iri akibat adanya kesenjangan sosial Adanya hambatan pergaulan karena berbeda bahasa dan budaya Pemerintah sulit mengeluarkan kebijakan pembangunan karena keberagaman suku Kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan Karena adanya dampak negatif yang dihasilkan akibat adanya perbedaan sosial budaya, tentunya kita harus memiliki sikap yang perlu dikembangkan untuk menyikapi perbedaan Tidak bersikap egois Lebih terbuka terhadap pendapat dan pandangan orang lain Menjunjung nilai kemanusiaan Bersikap adil kepada satu sama lian Menghormati adat kebiasaan satu sama lain. Demikian penjelasan Okezone mengenai Akibat Yang Ditimbulkan Dari Keberagaman Sosial Budaya. Sosiologi Info – Apa Pengaruh Keberagaman Masyarakat Indonesia Terhadap Pola Perilaku Bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di lingkungan sekitarnya. Dimana pengaruh keberagaman ini mulai dari dampak positif dan dampak negatif yang ada di dalam keberlangsungan masyarakat, yuk baca dengan seksama dibawah ini. Memahami Apa Itu Keberagaman Kondisi geografis dengan ribuan pulau dan suku bangsa, serta adat istiadat, dan kebudayaan memang membuat Indonesia menjadi negara di dunia. Dengan keberagaman yang bermacam macam. Bahkan disetiap daerahnya saja itu mempunya ciri khas dan keunikan masing masing. Mulai dari identitas upacara, tradisi, kesenian, tarian, lagu daerah, serta berbagai ciri khas yang menjadi sebuah identitas lokal. Bahkan hampir setiap suku, etnis, kelompok, golongan punya identitas yang unik dan itulah ciri khas masing masing masyarakatnya. Seperti misalnya dalam hal pernikahan, cara peribadahan, keyakinan, kepercayaan yang dianut punya berbagai tradisi dan upacara pelaksanaan yang unik. Oleh karena itu, Republic of indonesia tak bisa dipisahkan dari keberagaman bangsa yang ada di dalam setiap masyarakat. Lantas sebagian orang bertanya, apa itu keberagaman ? Pengertian keberagaman adalah suatu kondisi dimana masyarakat hidup dalam perbedaan-perbedaan. Mulai dari berbeda dari segi bahasa yang digunakan sehari-hari, hingga pada perbedaan dalam melakukan tradisi dan upacara serta budaya yang diyakini. Dengan demikian, kesimpulannya dapat kita tegaskan bahwa keberagaman adalah suatu keadaan yang mana memperlihatkan dan menunjukkan adanya perbedaan. Yang mana perbedaan itu memang cukup signifikan dan bermacam-macam maupun berbagai jenis bentuk dari keberagaman di dalam masyarakat. Lalu apa saja pengaruh dari keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia di dalam mejalankan kehidupannya sehari-hari ? Mari simak dibawah ini penjelasan dan pembahasan serta pemahamannya mengenai keberagaman masyarakat Indonesia. Apa pengaruh keberagaman masyarakat Indonesia terhadap Republic of indonesia ? Mulai dari pengaruh positif dapat terbentuknya integrasi sosial, mendorong untuk memajukan daerah. Kemudian, membuat setiap individu sadar akan persatuan dan kesatuan bangsa yang beranekaragam tersebut. Selanjutnya, pengaruh negatif adanya keberagaman yaitu mulai dari menimbulkan perpecahan, pergesekan atau konflik antar suku, etnis, kelompok, golongan, dan agama, serta lainnya. Dengan demikian dapat mempercepat terjadinya suatu konflik agama, konflik rasial, konflik antar kelompok, akibat hal-hal yang mudah diprovokasi. Contohnya isu SARA Suku, Ras, Agama dan Antar Golongan. Sentimen identitas yang masih kental antar setiap individu dalam kelompok masyarakat di Indonesia. Nah untuk lebih jelasnya mari simak pembahasan singkat dibawah ini beserta dengan penjelasannya, yuk baca terus. Dampak Positif Apa saja dampak positif keberagaman masyarakat Indonesia ? Mulai dari adanya integrasi sosial, mendorong untuk menjadi sarana dalam memajukan pergaulan antar suku, budaya, agama, dan etnis atau golongan di masyarakat. Selanjutnya, untuk memperbanyak dan memperkaya suatu Khazanah Budaya Bangsa Indonesia di mata dunia, mendatangkan keuntungan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Berikut dibawah ini untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai pengaruh positif dari keberagaman masyarakat di Indonesia yaitu i. Terbentuknya Integrasi Nasional antar Masyarakat Masyarakat yang beragam jenis dan macam macam seperti perbedaan suku, ras, agama, antar golongan, kelompok di Indonesia. Ternyata dapat menciptakan integritas sosial atau integrasi nasional, dimana setiap individu akan menyadari keberadaannya. Yang saling berbeda untuk satu kesatuan dan mencapai konsensus atau kesepatan untuk tidak terjadinya ketegangan di dalam masyarakat. Disinilah pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat terhadap adanya suatu keberagaman di masyarakat yaitu terwujudnya suatu integrasi nasional. 2. Akan Mendorong Suatu Kreatifitas, Inovasi Dengan keberagaman antar masyakat, dapat juga lo untuk mendorong dan menjadi suatu sarana pendukung dalam mengembangkan. Serta memajukan daerah sekitar dimana masyarakat itu tinggal, baik antar suku, budaya, etnis, agama, golongan, ras, dan kelompok lainnya. Berbagai kreatifitas, inovasi akan muncul di dalam masyarakat dan dapat saling berkontribusi dalam setiap pembangunan di daerahnya masing masing. 3. Dapat Menjadi Keunikan Bangsa Indonesia Disinilah akan menjadi daya tarik dan ciri khas serta keunikannya sendiri dari adanya keberagaman di dalam kehidupan masyarakat. Tak hanya itu, dampak positifnya yaitu dapat memperbanyak dan memperkaya suatu Khazanah Budaya Bangsa Indonesia di mata dunia. Yang mana kita ketahui budaya itu ada sebagai identitas dan mempunyai hak milik yang tidak bisa disalahgunakan atau diakui oleh negara lain. Oleh karena itu maka adanya kebudayaan benda atau juga dikenal dengan sebutan Warisan Budaya Tak Benda disingkat WBTB. Sebagian masyarakat yang mempunya warisan budaya mengajukan hak paten atau hak ciptanya kepada lembaga terkait untuk di sahkan secara hukum resmi di dunia maupun tingkat nasional. 4. Mendatangkan Keuntungan di Bidang Pariwisata Dampak positif selanjutnya dari keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia dirasakan dalam bidang pariwisata. Dimana akan dapat mendatangkan kunjungan turis atau wisatawan mancanegara yang ingin mengenal kebudayaan masyarakat Republic of indonesia yang serba unik dan menarik tersebut. Seperti misalnya contoh kebudayaan pada masyarakat di Bali yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan datang untuk berlibur di Bali. 5. Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Dengan keberagaman budaya yang dimiliki dapat juga lo meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat setempat. Hal ini karena adanya kunjungan dari turis asing maupun para pelancong dalam negeri yang berkunjung ke daerah. Misalnya pada saat para wisatawan berkunjung ke Bali maka akan membeli oleh-oleh atau souvenir, disinilah bisa juga untuk menambah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dampak Negatif Apa saja dampak negatif keberagaman masyarakat Indonesia ? Mulai dari adanya persaingan, peluang terjadinya konflik, sikap primordialisme, etnosentrisme, hingga fanatisme. Berikut dibawah ini untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai pengaruh negatif dari keberagaman masyarakat di Indonesia yaitu i. Peluang akan Terjadinya Konflik Pengaruh negatif keberagaman bagi masyarakat di Indonesia yaitu peluang untuk setiap individu berkonflik begitu besar. Potensi konflik, perselisihan, gesekan, berbagai perpecahan bisa saja terjadi karena keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Republic of indonesia. 2. Sikap Primordialisme Muncul Sikap ini akan tumbuh dan muncul pada setiap individunya. Dimana sikap ini yaitu memiliki pandangan bahwa seseorang akan berpegang teguh. Pada hal hal mendasar yang sudah dibawa sejak ia lahir. Misalnya seperti tradisi, budaya, adat istiadat, kepercayaan, keyakinan, dan lainnya. Itulah yang akan dipegang dan menjadi dasar serta pedoman dalam tingkah laku dan tindakannya di dalam masyarakat. 3. Sikap Etnosentrisme yang Muncul Sikap inilah yang dapat menjadi pengaruh negatif bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat di dalam bangsa Indonesia itu sendiri. Pandangan ini yang menganggap bahwa suku bangsanya lah yang lebih unggul dari suku bangsa negara lainnya yang ada di dunia ini. 4. Sifat dan Sikap Fanatisme Berlebihan di Masyarakat Selanjutnya, pengaruh negatif adanya keberagaman di Republic of indonesia yaitu mengenai paham fanatisme. Yang mempunyai arti bahwa paham yang berpegang teguh secara berlebihan. Dimana keyakinan yang dipegang sendiri dan menganggap bahwa keyakinan orang lain atau keyakinan yang lainnya tidak benar dimata seseorang tersebut. five. Bisa Saja Sebagai Penghambat Kemajuan Terakhir, dengan adanya keberagaman seperti suku, etnis, agama dan lainnya. Tentunya dapat membuat penghambat atau penghalang. Bisa saja menjadi penghalang dan penghambat kemajuan di dalam masyarakat atau penghambat kemajuan pada bangsa Republic of indonesia itu sendiri. Demikianlah pembahasan dan penjelasan diatas mengenai mater tentang Pengaruh Keberagaman Masyarakat Republic of indonesia terhadap Pola Perilaku Bangsa Indonesia. Sumber Rujukan Buku Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2018 Kelas 9 untuk SMP/MTs Penulis/Kontributor Naskah yaitu Ai Tin Sumartini dan Asep Sutisna Putra
Dalammateri hidup rukun, media panggung boneka ini dibuat dengan keragaman adat istiadat yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Boneka tersebut dibuat dengan menggambarkan masing-masing tokoh berbeda suku dan budaya. Perbedaan tersebut terangkum dalam satu alur cerita yang menggambarkan kerukunan dalam hidup berbangsa.
- Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam budaya di dalamnya. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya ras, agama, suku, budaya lokal dan adat istiadat. Dengan kata lain, Indonesia adalah masyarakat majemuk. Keberagaman ini tercipta karena Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang di setiap daerah memiliki ciri khas dan budayanya masing-masing seperti cara pandang, bahasa, kepercayaan dan caranya hingga tradisi yang masih dipegang erat oleh masyarakatnya. Dikutip dari Buku Antropologi Kontekstual Kelas XI Program Bahasa untuk SMA/MA oleh Supriyanto, masyarakat majemuk seperti Indonesia, bukan hanya beraneka ragam corak kesukubangsaan dan kebudayaan suku bangsanya secara horisontal, tetapi juga secara vertikal atau jenjang menurut kemajuan ekonomi, teknologi, dan organisasi sosial Budaya Berdasarkan Ekosistem Menurut Clifford Geertz, aneka ragam kebudayaan yang berkembang di Indonesia dapat dibagi menjadi dua tipe berdasarkan ekosistemnya yaitu Kebudayaan Indonesia Dalam dan Kebudayaan Indonesia Luar, dikutip dari Buku Khazanah Antropologi Kelas XI SMA/MA oleh Siany dan Atiek Kebudayaan Indonesia Dalam Deerah Jawa da Bali adalah daerah dengan kebudayaan yang berkembang di Indonesia Dalam. Hal ini ditandai oleh tingginya intensitas pengolahan tanah secara teratur menggunakan sistem perairan dan menghasilkan padi yang ditanam di sawah. Sehingga daerah Jawa mewujudkan upaya manusia dalam mengubah ekosistemnya untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan tenaga kerja manusia dalam jumlah besar disertai peralatan yang relatif lebih kompleks. 2. Kebudayaan Indonesia Luar Kecuali di sekitar Danau Toba, dataran tinggi Sumatera Barat dan Sulawesi Barat Daya yang berkembang atas dasar pertanian perladangan, di luar Pulau Jawa dan Bali merupakan kebudayaan yang berkembang di Indonesia Luar. Ekosistem di daerah ini ditandai dengan jarangnya penduduk yang pada umumnya baru beranjak dari kebiasaan hidup berburu ke arah bertani. Sehingga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mereka melakukan migrasi ke daerah lain dengan cenderung menyesuaikan diri dengan ekosistem yang ada. Sistem kebudayaan masyarakat yang berkembang di daerah ini adalah kebudayaan masyarakat pantai yang diwarnai kebudayaan alam pesisir, kebudayaan masyarakat peladang, dan kehidupan masyarakat berburu yang masih sering berpindah tempat. Selain ekosistemnya, Indonesia juga memiliki kemajemukan lainnya yang memperkaya budaya Indonesia seperti agama, ras, bahasa dan adat istiadat. Kemajemukan Masyarakat Indonesia Berikut kemajemukan masyarakat Indonesia dilihat dari struktur sosial masyarakat Indonesia yang beraneka ragam. 1. Kemajemukan berdasarkan Agama Keragaman agama teridentifikasi dengan melihat daerah-daerah tertentu seperti suku bangsa Aceh yang tinggal di Sumatera, mayoritas beragama Islam, suku Batak yang tinggal di Sumatera Utara mayoritas beragama Kristen. Selain itu, ada juga suku Jawa, Sunda dan Betawi yang menetap di Jawa, mayoritas beragama Islam dan mereka yang suku Bali sebagian besar memeluk agama Hindu. Di sisi lain, keragaman agama di Indonesia terlihat dari beberapa suku yang masih mempertahankan dan melakukan praktik religi dan kepercayaannya, biasanya terjadi di masyarakat pedalaman seperti suku Dayak di Kalimantan yang masih melakukan ritual-ritual animisme dan dinamisme warisan. 2. Kemajemukan berdasarkan Bahasa Menurut Clifford Geertz, Indonesia memiliki 300 suku yang berbicara 250 bahasa seperti di Jawa, suku Suda berbicara menggunakan bahasa Sunda. Jawa Tengan dan Jawa Timur berbicara dengan bahasa Jawa. Suku Madura di Pulau Madura berbicara menggunakan bahasa Madura. Selain itu, di Sumatera setiap etnik berbicara menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Misalnya suku bangsa Melayu yang terdiri atas suku bangsa Aceh, Batak, dan Melayu, berbicara memakai bahasa daerahnya masing-masing. Keragaman bahasa Indonesia tidak hanya sampai di situ saja, karena ada ragam bahasa khusus yang digunakan oleh masyarakat dari pedalaman di Indonesia. Salah satunya, menurut Raymond Gordon, di Provinsi Papua terdapat 271 buah bahasa. Bahasa terbesar yang dipakai di Papua adalah bahasa Biak Numfor, sedangkan jumlah pemakai bahasa terkecil adalah bahasa Woria. 3. Kemajemukan berdasarkan Ras dan Etnik Beragam ras dan etnik sudah terwujud saat zaman praaksara oleh masyarakat awal yang datang di Kepulauan Indonesia. Ras-ras yang datang tersebut yang saat ini berkumpul dan membentuk menjadi berbagai suku bangsa yang tersebar di Indonesia. Ras yang pertama kali ada adalah ras Austrolois yaitu sekitar tahun yang lalu di mana masyarakatnya sebagian bermigrasi di Australia dan sisanya hidup di Nusa Tenggara Timur dan Papua. Selanjutnya, disusul oleh ras Melanosoid Negroid dan terakhir ras Melayu Mongoloid pada zaman Neolithikum dan Logam. Ras Melanesia Mongoloid berkembang di Maluku dan Papua, sedangkan ras Melayu Mongoloid menyebar di Indonesia bagian barat. Ras-ras tersebut tersebar dan membentuk berbagai suku bangsa di Indonesia. 4. Kemajemukan berdasarkan Budaya dan Adat Istiadat Berdasarkan penelitian antropolog Melalatoa, di Indonesia terdapat kurang lebih 500 suku bangsa menurut Zulyani Hidayah, di Indonesia terdapat kurang lebih 656 suku bangsa. Suku terbesar dengan jumlah penduduk sebesar 90 juta jiwa adalah masyarakat suku Jawa dan adapun suku bangsa yang terdiri atas 981 jiwa, yaitu suku bangsa Bgu di pantai utara Provinsi Papua. Budaya dan adat istiadat yang ada di Indonesia memiliki berbagai perbedaan di setiap suku-sukunya. Hal ini dikarenakanya beberapa suku sudah bergaul dengan masyarakat luar dan bersentuhan dengan budaya modern. Faktor pertama yaitu demografis atau jumlah penduduk. Terlihat kesenjangan jumlah penduduk di Pulau Jawa dan luar Jawa. Secara demografis, jumlah penduduk di Pulau Jawa lebih dominan dibandingkan luar Jawa karena sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Faktor lainnya adalah politis di mana dominan etnik tertentu dalam sebuah pemerintahan cenderung tidak adil oleh kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang menguntungkan golongan tertentu sehingga kelompok lain merasakan ketidakpuasan. Dengan struktur sosial yang bersifat majemuk, maka masyarakat Indonesia selalu menghadapi permasalahan konflik etnik, diskriminasi sosial, dan terjadinya disintegrasi juga Mengenal Lembaga Pewarisan Kebudayaan pada Masyarakat Tradisional Apa Saja Lembaga Pewarisan Kebudayaan dalam Masyarakat Modern? - Pendidikan Kontributor Versatile Holiday LadoPenulis Versatile Holiday LadoEditor Dhita Koesno
BangsaIndonesia merupakan bangsa yang memiliki beranekaragam etnik, suku, agama, bahasa, adat istiadat, yang m Author: Hartono Salim 7 downloads 187 Views 55KB Size
Keberagaman suku bangsa dan adat istiadat merupakan khazanah dalam masyarakat Indonesia. Setiap daerah mempunyai suku dan adat istiadat tersendiri. Bahasa daerah pun beragam. Akan, tetapi bangsa Indonesia mempunyai satu bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa? Bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk Indonesia sebagai satu-satunya negara majemuk Jumlah suku bangsa Indonesia terbesar di dunia Masyarakat Indonesia peduli terhadap bahasa daerah Adat istidat masyarakat Indonesia di lestarikan Jawaban D. Masyarakat Indonesia peduli terhadap bahasa daerah Dilansir dari Encyclopedia Britannica, keberagaman suku bangsa dan adat istiadat merupakan khazanah dalam masyarakat indonesia. setiap daerah mempunyai suku dan adat istiadat tersendiri. bahasa daerah pun beragam. akan, tetapi bangsa indonesia mempunyai satu bahasa pemersatu yaitu bahasa indonesia. pernyataan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat indonesia peduli terhadap bahasa daerah. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Karakteristik yang dimiliki negara Indonesia adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
H0Yifj9.
  • 24pv3myszz.pages.dev/390
  • 24pv3myszz.pages.dev/273
  • 24pv3myszz.pages.dev/469
  • 24pv3myszz.pages.dev/321
  • 24pv3myszz.pages.dev/464
  • 24pv3myszz.pages.dev/492
  • 24pv3myszz.pages.dev/30
  • 24pv3myszz.pages.dev/46
  • keberagaman suku dan adat istiadat merupakan khazanah dalam masyarakat indonesia